Rabu, 03 April 2013

Selalu mengingat, menghadirkan dan meratapi masa lalu adalah tindakan bodoh, gila, pembunuhan kehendak, dan penghancuran masa depan. Masa lalu bagi orang-orang yang berakal adalah lembaran-lembaran kehidupan yang hatus dilipat dan tidak perlu dilihat lagi. Masa lalu barus dilupakan dan diabaikan serta tidak perlu dimunculkan kembali selamanya. Sebab, masa lalu sudah berlalu dan selesai. Tidak perlu ada kesedihan yang diulang-ulang, tidak perlu ada luka yang harus disembuhkan, tidak perlu ada duka yang mesti diratapi. Sebab, masa lalu sudah tidak ada lagi.

Jangan hidup dalam tragedy masa lalu. Selamatkanlah diri Anda dari hantu masa lalu. Inginkah Anda memutar balik aliran sungai kembali ke hulunya? Mengembalikan matahari yang sudah terbit ke timur lagi? Memasukkan bayi yang sudah lahir kedalam perut ibunya lagi?

Jika Anda tenggelam dalam masa lalu dan selalu dihantui olehnya, maka Anda akan rugi.

Mengingat-ingat masa lalu yang kelam sama artinya dengan menghilangkan masa depan, serta membuang-buang kesempatan dan waktu yang berharga. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan umat-umat yang terdahulu dan apa yang sudah mereka perbuat, kemudian berfirman “Mereka adalah umat yang telah berlalu”. Semuanya sudah selesai dan berakhir. Tidak usah lagi membedah isi zaman dan memutar roda sejarah ke belakang.

Orang yang hanyut dalam masa lalu seperti orang yang menumbuk gandum yang sudah ditumbuk, atau seperti orang yang menebar serbuk gergaji. Mengenai orang yang suka meratapi masa lalu, para pendahulu kita sudah berkomentar “Jangan keluarkan mayat dari dalam kubur”

Inilah musibah yang menimpa kita. Kita tidak kuasa menghadapi masa kini, sibuk dengan masa lalu, dan melupakan potensi kita. Seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan masa lalu, mereka tidak akan mampu melakukannya. Sebab, mengembalikan masa lalu itu adalah pekerjaan yang mustahil.
Sesungguhnya kita tidak perlu melihat masa lalu dan menoleh ke belakang. Karena, angin selalu bertiup ke depan, air juga selalu mengalir ke depan dan kafilah terus melaju. Jangan salahi sunah kehidupan.

(MD/2013)

Tagged:

0 komentar:

JENDELA ILMU ISLAM © 2013 | Powered by Blogger | Blogger Template by DesignCart.org