Rabu, 03 April 2013

Inilah jaji Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang tidak pernah mengingkari janji:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS: Asy-Syahr 5-6)

Sunatullah yang berlaku bagi hambanya adalah apabla berbagai macam krisis dan cobaan yang berat kian menghimpit, maka kemudahan dan solusi pun datang. Bukankan Anda sudah menyaksikan sendiri bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemudahan dan pertolongan kepada umat Islam setelah hijrah ke Madinah? Padahal, sebelumnya mereka hidup di tengah-tengah situasi dan kondisi yang sangat sulit dan berat di Mekah.

Anda juga melihat sendiri saat Perang Ahzab, ketika kaum Muslimin terjepit dan orang-orang mulai berprasangka yang tidak-tidak kepada Allah Subhanallahuwwa Ta’ala. Setelah semua itu terlalui, terbuktilah apa yang disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam,

“Sekarang kalianlah yang akan memerangi mereka, bukan mereka yang memerangi kita lagi”

Begitu juga ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam wafat. Beban dunia ini terasa menghimpit para sahabat. Bangsa Arab banyak pula yang murtad. Namun situasi genting itu berlangsung hanya beberapa saat, kesulitan pun berlalu. Kaum Muslimin berubah menjadi penakluk Negara-negara besar: Persia dan Romawi. Orang-orang yang murtad dengan izin Allah Subhanallahuwwa Ta’ala berubah menjadi tentara-tentara yang berada bersama barisan kaum Muslimin.

Satu persoalan terkadang secara lahiriah terlihat buruk. Namun kemudian persoalan itu seringkali berakhir baik atas izin Allah Subhanallahuwwa Ta’ala. Tidakkah Anda mendengar sendiri peristiwa Hadits Al-Ifk yang mengandung fitnah dan kekejian tiada tara kepada Ummul Mukimini Aisyah? Kendati demikian, Al-Quran sendiri menyatakan, 

“ Janganlah kalian mengira, bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian, bahkan ia adalah baik bagi kalian” (QS: An-Nur 11)

Karena itu marilah kita melihat segala persoalan dengan optimis meski secara lahiriah terlihat tidak baik. Kita mesti membuang jauh-jauh sikap putus asa dan rendah diri. Bukankah kekasih kita Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah bersabda,

“Optimislah meraih kebaikan, niscaya kalian akan mendapatkan kebaikan itu"

Bukalah jendela hatimu wahai insane yang putus asa. Biarkanlah cahaya memasuki relung hatimu yang gelap dan sudut-sudutnya yang sempit dengan secercah harapan yang terang.

Wallahu a’lam bishowab

Tagged:

JENDELA ILMU ISLAM © 2013 | Powered by Blogger | Blogger Template by DesignCart.org