Siapa yang tidak
kenal madu, madu merupakan sumber makanan yang sudah dikenal orang-orang
terdahulu. Makanan yang sangat bermanfaat ini tidak diragukan lagi
khasiatnya. Madu berasal dari lebah/tawon yang mana sumber makanan hewan
tersebut adalah nektar (sari bunga). Nektar tersebut mereka kumpulkan
dan dicampur dengan cairan khusus dari dalam tubuh lebah sehingga
menghasilkan zat madu yang memiliki rasa lebih manis daripada gula.
Diantara kejaiban madu antara lain madu sangat mudah dicerna oleh perut
manusia, tak heran jika kita pernah melihat bayi yang diberikan madu
padahal perut bayi masih sangat sensitif terhadap makanan. Jelaslah sudah bahwa madu merupakan makanan yang baik yang di sediakan Allah SWT, dalam firmanya di Alquran mengenai madu : "Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan
bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan." (QS. An-Nahl: 68-69). Mengenai khasiatnya ulama-ulama juga banyak yang mengeluarkan fatwa-fatwa tentang madu :
- "Dan di dalam madu itu terdapat manfaat yang sangat besar" (Zadul Ma'ad 4 : 13)
- "Adalah Nabi SAW biasa minum madu yang dicampur dengan air" (Ibnu Qoyyim Al-Jauziah)
- "Tidak ada suatu apapun yang diciptakan untuk kita yang lebih baik dari madu, tidak ada yang menyamai kualitasnya atu sekedar mendekatinya" (Ibnu Jauziyyah)
- "Daging, madu, dan manisan merupakan jenis makanan terbaik dan sangat bermanfaat untuk badan, hati, dan anggota tubuh lainnya" (Ibnu Qoyyim Al-Jauziah)
- "Sungguh, Thibbun Nabawy bersifat pasti dan absolut serta bernilai kedokteran Ilahi, berasal dari wahyu" (Ibnu Qoyyim Al-Jauziah)